AQSAMUL QUR'AN
Oleh : Dinan Nasihah
A.
PENDAHULUAN
Qasam (sumpah) adalah kebiasaan
orang Arab dalam setiap melakukan kegiatannya, baik itu akan dilaksanakan atau
pun tidak. Bagi orang Arab sumpah adalah suatu kebiasaan tidak seperti kita,
sumpah adalah suatu hal yang sangat identik dengan janji yang mana agar janji
itu di tepati. Karena sumpah yang kita katakan haruslah kita tepati, kalau
tidak kita sebagai orang yang bersumpah akan dikenakan kaffarah.
Di dalam
Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang memberi penegasan akan sebuah penyataan.
Penegasan itu berbentuk pernyataan”sumpah” yang langsung difirmankan oleh Allah
SWT. Sumpah dalam konotasi bahasa al-Qur’an disebut qasam. Qasam (sumpah) dalam
pembicaraan termasuk salah satu uslub pengukuhan kalimat yang diselingi dengan
bukti yang konkrit dan dapat menyeret lawan untuk mengakui apa yang
diingkarinya.
B.
Pengertian Qasam (Aqsamul Qur’an)
Aqsam adalah bentuk jamak dari qasam yang berarti al –
hilf dan al – yamin,yakni sumpah. Sighat asli qasam ialah fi’il atau
kata kerja “aqsama” atau “ahlafa” yang di muta’addi
(transitif) dengan “ba” menjadi muqsam bih (sesuatu yang
digunakan untuk bersumpah), kemudian muqsam alaih ,yang dinamakan dengan
jawab qasam.[1]
Sedangkan secara terminologi aqsam dapat diartikan sebagai ungkapan yang dipakai guna
memberikan penegasan atau pengukuhan suatu pesan dengan menggunakan kata-kata
qasam.
Dengan demikian dapatlah
dipahami bahwa aqsam al-Qur’an adalah suatu upaya penegasan dan penguatan Allah dalam bentuk sumpah yang
menunjukkan bukti-bukti akan adanya kebenaran suatu berita baik melalui
lafaz-lafaz ataupun obyek-obyek tertentu yang menarik perhatian sesuai dengan
tingkat kepentingannya.
C.
Macam-macam Qasam dalam Al-Qur’an dan Contohnya
Bentuk Qasam
ada dua, yaitu Qasam zhahir dan Qasam Mudhmar:
a.
Qasam Zhahir ialah qasam atau sumpah yang
didalamnya disebutkan fi’il qasam dan muqsam bih. Seperti dalam firman Allah
dalam ( Qs. Al Qiyamah 1-2) :
Iw ãNÅ¡ø%é& ÏQöquÎ/ ÏpyJ»uÉ)ø9$# ÇÊÈ Iwur ãNÅ¡ø%é& ħøÿ¨Z9$$Î/ ÏptB#§q¯=9$# ÇËÈ
1. aku bersumpah demi hari kiamat,
2. dan aku
bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali (dirinya sendiri)
b.
Qasam Mudhmar ialah yang di dalamnya tidak dijelaskan fi’il qasam dan tidak pula muqsam
bih, tetapi ia ditunjukkan oleh “lam taukid” yang masuk ke dalam jawab qasam,
seperti firman Allah dalam ( Qs.Ali imran 186)[2]
* câqn=ö7çFs9 þÎû öNà6Ï9ºuqøBr& öNà6Å¡àÿRr&ur ……
Artinya: “Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. dan
(juga) kamu sungguh-sungguh.”
D.
Redaksi Qasam
dan Unsur – Unsurnya
ü Huruf-huruf yang digunakan
untuk qasam ada tiga. Yaitu :
1.
huruf wawu (و ), seperti dalam firman Allah SWT:
Éb>uuqsù Ïä!$uK¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ¼çm¯RÎ) A,yss9 @÷WÏiB !$tB öNä3¯Rr& tbqà)ÏÜZs? ÇËÌÈ
Artinya: “Maka demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya yang dijanjikan itu
adalah benar-benar (akan terjadi) seperti Perkataan yang kamu ucapkan.” (QS.
Adz-Dzariyat:23)
2.
huruf ba’
(ب), seperti firman Allah
SWT:
Iw ãNÅ¡ø%é& ÏQöquÎ/ ÏpyJ»uÉ)ø9$# ÇÊÈ
Artinya: “Aku bersumpah
demi hari kiamat” (QS. Al-Qiyamah: 1)
Bersumpah dengan menggunakan huruf ba bisa disertai kata yang menunjukkan
sumpah, sebagaimana contoh di atas, dan boleh pula tidak menyertakan kata
sumpah, sebagaiman dalam firman Allah SWT:
tA$s% y7Ï?¨ÏèÎ6sù öNßg¨ZtÈqøî_{ tûüÏèuHødr& ÇÑËÈ
Artinya:“ Iblis menjawab:
"Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya” (QS. Shaad:
ayat 82)
Sumpah dengan menggunkan huruf ba bisa menggunakan kata terang seperti pada
dua contoh di atas, dan bisa pula menggunakan kata pengganti (dhomir)
sebagaimana dalam ucapan keseharian:
ا لله ربّ و به
ا حاف لينصرنّ المؤمنين
3.
huruf ta’
( ت), seperti firman Allah
SWT:
«!$$s? £`è=t«ó¡çFs9 $£Jtã óOçFZä. tbrçtIøÿs? ÇÎÏÈ
Artinya: “Demi Allah, Sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang
telah kamu ada-adakan.”(An-Nahl: 56).[3]
ü
Adapun
unsur Sighat aqsam ada tiga,yaitu : fi’il aqsam,muqsam bihi
dan muqsam ‘alaihi.
1.
fi’il aqsam adalah sighat yang digunkan untuk menunjukkan qasam, baik dalam bentuk fi’il maupun huruf
seperti ba, ta, dan wawu sebagai pengganti fi’il qasam.
Contoh qasam dengan memakai kata kerja, misalnya firman Allah SWT
(#qßJ|¡ø%r&ur «!$$Î/ yôgy_ öNÎgÏZ»yJ÷r& w ß]yèö7t ª!$# `tB ßNqßJt 4 4n?t/ #´ôãur Ïmøn=tã $y)ym £`Å3»s9ur usYò2r& Ĩ$¨Z9$# w cqßJn=ôèt ÇÌÑÈ
Artinya: “Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh:
"Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati". (tidak
demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang
benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. “(QS.
An-Nahl ayat 38)
Adat qasam yang banyak dipakai dalah wawu, sebagaimana firman Allah SWT:
ÈûüÏnG9$#ur ÈbqçG÷¨9$#ur ÇÊÈ ÍqèÛur tûüÏZÅ ÇËÈ
Artinya: “Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun dan demi bukit Sinai.” (QS.
At-Tin: 1-2)
2.
Al-Muqsam bih yaitu sesuatu yang
dijadikan sumpah oleh Allah. Sumpah dalam al-Qur’an adakalanya dengan memakai nama yang Agung (Allah), dan ada kalanya dengan menggunakan nam-nama ciptaanNya. Qasam dengan menggunakan nama Allah dalam
al-Qur’an hanya terdapat dalam tujuh tempat yaitu:[4]
1. QS. Adz-dzariyat ayat 43
2. QS. Maryam ayat 68
3. QS. Yunus ayat 53
4. QS. Al-Hijr ayat 92
5. QS. At-Taghabun ayat 17
6. QS. An-Nisa ayat 65
7. QS. Al-Ma’arij ayat 40
Misalnya firman Allah SWT:
* !$tBur äÌht/é& ûÓŤøÿtR 4 ¨bÎ) }§øÿ¨Z9$# 8ou$¨BV{ Ïäþq¡9$$Î/ wÎ) $tB zOÏmu þÎn1u 4 ¨bÎ) În1u Öqàÿxî ×LìÏm§ ÇÎÌÈ
Artinya: “Dan mereka menanyakan kepadamu: "Benarkah (azab yang
dijanjikan) itu? Katakanlah: "Ya, demi Tuhanku, Sesungguhnya azab itu
adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput (daripadanya)".(QSYunus
ayat 53)
Selain pada tujuh tempat dia tas, Allah memakai qasam dengan nama-nama
ciptannya seperti dalam firman Allah SWT:
ß$qäÜt öNÍkön=tã ×bºt$ø!Ír tbrà$©#sC ÇÊÐÈ
Artinya: “Maka aku bersumpah dengantempat beredarnya bintang-bintang”. (QS.
Al-Waqi’ah: 75).
3. Al-muqsam ‘alaih kadang juga disebut jawab qasam. Muqsam ‘alaih merupakan suatu pernyataan
yang datang mengiringi qasam, berfungsi sebagai jawaban dari qasam. Di dalam
Qur’an terdapat dua muqsam ‘alaih, yaitu yang disebutkan secara tegas atau
dibunag. Jenis yang pertama terdapat dalam ayat-ayat sebagai berikut:[5]
ÏM»tͺ©%!$#ur #Yrös ÇÊÈ ÏM»n=ÏJ»ptø:$$sù #\ø%Ír ÇËÈ ÏM»tÌ»pgø:$$sù #Zô£ç ÇÌÈ ÏM»yJÅb¡s)ßJø9$$sù #·øBr& ÇÍÈ $oÿ©VÎ) tbrßtãqè? ×-Ï$|Ás9 ÇÎÈ ¨bÎ)ur tûïÏe$!$# ÓìÏ%ºuqs9 ÇÏÈ
Artinya: “Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan kuat.dan awan yang
mengandung hujan, dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah, dan
(malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan, Sesungguhnya apa yang dijanjikan
kepadamu pasti benar, dan Sesungguhnya (hari) pembalasan pasti terjadi.” (QS.
Adz-Dzariyat: 1-6
E.
Perbedaan Qasam,Half
dan Yamin
Dalam buku Mabahis
fi Ulum al-Qur’an juga dikemukakan bahwa aqsam yang bentuk jamak
dari qasam ini juga berarti al-hilf dan al-yamin artinya
sumpah. Sumpah dinamakan dengan yamin karena orang Arab ketika sedang
bersumpah memegang tangan kanan sahabatnya. Dan kata yamin artinya kanan
atau lawan kiri, sumpah dinamai dengan kata ini karena jika orang-orang dahulu
saling bersumpah satu sama lain sering memengang tangan kanan temannya. Dan
juga karena dapat memelihara sesuatu, seperti halnya tangan kanan memelihara.
Perbedaan
antara qasam dengan “Half”,dalam Al – Qur’an kata Half disebutkan 13
kali,sedangkan kata qasam disebutkan 24 kali. Sedangkan menurut M.Qurais shihab
dari segi bahasa kata qasam,yamin dan Half sama saja.[6]
F.
Hikmah Qasam
dalam Al-Qur’an
Qasam merupakan salah
satu penguat perkataan yang masyhur untuk menetapkan dan memperkuat kebenaran
sesuatu di dalam jiwa. Al-Qur’an Al karim diturunkan untuk seluruh manusia,dan
manusia memiliki sikap yang bermacam – macam terhadapnya. Di antaranya ada yang
meragukan,ada yg mengingkari dan ada pula yang amat memusuhi. Karena itu
dipakailah qasam dalam kalamullah ,guna menghilangkan keraguan,melenyapkan
kesalahpahaman,membangun argumentasi,menguatkan khabar dan menetapkan hukum
dengan cara paling sempurna.[7]
G.
Kesimpulan
Aqsam secara etimologi
adalah sumpah, secara terminologi adalah ungkapan yang dipakai guna memberikan penegasan atau pengukuhan suatu
pesan dengan menggunakan kata-kata qasam.
Adapun macam – macam
qasam ada dua yaitu dzahir dan mudhmar, dan hikmah aqsam dalam al-Qur’an ialah : Menghilangkan keraguan, melenyapkan
kesalahpahaman, menegakkan hujjah, menguatkan khabar, dan menetapkan hukum
dengan cara yang paling sempurna.
H.
DAFTAR PUSTAKA
ü ash
Shiddieqy, Hasbi ,ilmu – lmu Al- Qur’an ,Jakarta : Bulan Bintang
ü Didin
Syaefuddin Buchori. Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an. (Bogor:
Granada Sarana Pustaka, 2005)
ü Manna’ Khalil Al-Qattan. Mabahitsu fi Ulumil
Qur’an. (pengantar studiIlmu Qur’an). (Jakarta :pustaka Al kautsar,
2012)
ü Muhammad
Chirzin,Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an(Yogyakarta : Dana bhakti prisma
yasa,1998)
ü http//:referensi
agama.blogspot.com
[1] Manna’ Khalil Al-Qattan. Mabahitsu fi Ulumil
Qur’an. (pengantar studiIlmu Qur’an). (Jakarta :pustaka Al kautsar,
2012) hal.364
[2]
Hasbi ash
Shiddieqy,ilmu – lmu Al- Qur’an(Jakarta : Bulan Bintang) hal 170
[3]
Muhammad
Chirzin,Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an(Yogyakarta : Dana bhakti prisma
yasa,1998)hal,136
[4]
Manna’ Khalil Al-Qattan. Mabahitsu fi Ulumil Qur’an.
(pengantar studiIlmu Qur’an). (Jakarta :pustaka Al kautsar, 2012) hal.366
[5]
Didin Syaefuddin Buchori. Pedoman
Memahami Kandungan Al-Qur’an. (Bogor: Granada Sarana Pustaka, 2005)hal. 180
[6]
http//:referensi
agama.blogspot.com
[7] Manna’ Khalil Al-Qattan. Mabahitsu fi Ulumil
Qur’an. (pengantar studiIlmu Qur’an). (Jakarta :pustaka Al kautsar,
2012) hal.365 -367
Tidak ada komentar:
Posting Komentar