MELAWAN DEKADENSI MORAL dengan REVOLUSI MENTAL
Oleh
: Atik Dinan Nasihah
Beasiswa kemitraan UIN – Dompet Dhuafa
Indonesia. Negeri
dengan kekayaan alam yang berlimpah ,Negeri dengan berbagai ras dan suku yang
beragam, Negeri
dengan kebudayaan yang sangat unik dan bermacam macam, kebudayaan yang banyak; mulai
dari tarian – tarian adat, makanan khas, senjata dan alat musik yang unik, akan
tetapi, dengan berjalannya waktu budaya budaya tersebut mulai terlupakan bahkan
mulai terkikis dengan berjalannya zaman. Masyarakat Indonesia sendiri terkesan kurang
menyukai kebudayaanya, mereka
seolah tak perduli dengan budaya-budaya yang ditinggalkan nenek moyangnya, dan
yang lebih memprihatinkan adalah begitu banyak budaya Indonesia yang diklaim
oleh Negara lain, sepertihalnya reog ponorogo, batik , Tari Pendet dan Tari
Piring, Wayang Kulit, dan lain sebagainya,dan saat budaya budaya tersebut
diklaim Negara lain maka bangsa ini baru tersadar seakan bangun dari
tidurnya,mereka marah dan mecacimaki Negara yang mengambil budaya Indonesia, padahal sebelum hal tersebut terjadi
masyarakat Indonesia begitu acuh dengan kebudaayaannya.
Maka jika kita fikirkan faktor yang menyebabkan bangsa kita mengacuhkan
kebudayaannya adalah begitu maraknya kebudayaan barat yang merebak dan mempengaruhi
bangsa kita,mulai dari hedonisme, modernisasme, liberalisme yang begitu kontradiktif dengan nilai
nilai moral bangsa indonesia ini.
Kebudayaan
kebudayaan barat tersebut sangat berpengaruh besar pada kepribadian bangsa
kita, jika kita telisik lifestyle generasi
muda saat ini cara hidupnya cenderung hedonis,tidak lagi mementingkan nilai –
nilai atau norma – norma yang berlaku, alkohol ,kekerasan, narkotika, tindak
criminal, korupsi , tawuran,free seks , bahkan
yang mutakhir saat ini adalah penyimpangan seksual “sodomi”,hal tersebut sudah
menjadi hal yang biasa mewarnai bangsa ini.
Mari sejenak kita membuka sejarah Indonesia dimasa lampau, salah seorang Proklamator
kemerdekaan Bung Karno dalam pidatonya tahun 1963
mengungkapkan konsep Trisakti dengan
tiga pilarnya, ”Indonesia yang berdaulat secara politik”, ”Indonesia yang
mandiri secara ekonomi”, dan ”Indonesia yang berkepribadian secara
sosial-budaya”.
Merujuk pada konsep
TRISAKTI tersebut,hal yang terpenting dan harus diutamakan adalah “indonesia
yang berkepribadian secara sosial-budaya”. Indonesia memang mempunyai banyak persoalan bangsa tetapi menurut
saya yng paling inti dari persoalan – persoalan tersebut adalah “DEKADENSI
MORAL” yang terjadi pada bangsa ini, karena modal utama pembangunan suatu
Negara adalah harus mempunyai Sumber
daya manusia yang berkarakter positif,budi kerti yang
baik,kedisiplinan,kejujuran harus ditanamkan pada mental – mental bangsa ini.
Karena jika kita mempunyai SDA yang berkarakter positif maka kebobrokan kebobrokan yang terjadi dinegara
ini akan terselesaiakan. Jika bangsa kita mempunyai Karakter yang positif maka
tidak akan ada korupsi,nepotisme ataupun yang lainnya karena karakter yang baik
akan melahirkan etos kerja yang baik pula.
Untuk itu, dalam kaitannya dengan tahun politik 2014 ini-besar harapan saya untuk para pemimpin bangsa
ini dimasa mendatang harusnya lebih mementingkan pendidikan pembangunan karakter “character building” untuk bangsa ini,
pembentukan karakter ini harus dimasukkan dalam kurikulum sekolah, supaya
bangsa ini tidak hanya cerdas ilmu ilmu pengetahuan tapi juga mempunyai
kepribadian atau karakter yang baik , karena jika bangsa ini hanya pintar ilmu
– ilmu pengetahuan seperti matematika, fisika, kimia, dan lain sebagainya tanpa
pendidikan karakter yang baik maka yang akan terjadi adalah kebobrokan –
kebobrokan bangsa ini dari segala lini seperti halnya saat ini.
Rektor
UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dalam acara "Kongres
Kemandirian Indonesia” pernah berkata "Dengan mempertahankan budaya
bangsa, berarti secara tidak langsung akan memperkuat karakter identitas
negara".
Untuk
itu persoalan terbesar yang harus diselesaikam para pemimpin bangsa saat ini
adalah pembentukan karakter
bangsa,karena bangsa yang berkarakter akan mencintai budaya negaranya,dan
jika karakter bangsa telah tertanam
kuat, maka negara dapat maju dengan pesat.
hehehe, tetap semangat menulis!
BalasHapusokeee....sippp makasih mba hehe
BalasHapus